Kumpulan Episode Doraemon Tersedih! Doraemon Pergi Tinggalkan Nobita Berkali-Kali!
--
Episode Doraemon Tersedih
Beberapa episode tersedih dalam perilisan anime Doraemon dapat diketahui sebagai berikut.
Kakek pohon
Ada sebuah pohon tua yang berada di belakang sekolah. Di sanalah tempat banyak anak-anak bermain dari masa ke masa. Datanglah suatu pekerja proyek yang akan membangun tempat di sana dan akan memotong kakek pohon tersebut.
Doraemon mengeluarkan alat pamungkasnya yaitu pembangkit jiwa dan boneka penyemangat. Mereka berencana memindahkan kakek pohon ke bukit yang ada di sisi lain kota. Kakek pohon pun berjalan melewati kota.
Malam ditutup dengan cucuran air mata Nobita, Doraemon, Shizuka, dan kakek pohon. Keesokan harinya pun kakek pohon telah ditebang, namun mereka mengingat pesan kakek pohon mengenai kenangan yang tidak dapat musnah.
Giant melindungi Nobita
Giant memang dikenal sebagai kawan Nobita yang suka bertarunga. Suatu ketika pada petang hari, Nobita dicegat oleh anak SMP yang ingin memerasnya. Dia pun merasa sangat ketakutan. Gian yang datang untuk menghadang anak SMP tersebut. Akhirnya, Gian dan Nobita sama-sama dihajar oleh anak SMP tersebut. Nobita menanyakan, mengapa Gian melindungi dia dari anak SMP, padahal dia jelas akan kalah. Gian pun menjawab dengan tegas bahwa Nobita adalah sahabatnya dan dia akan melindungi sahabatnya.
Masa muda Nobisuke
Suatu ketika, Doraemon menggunakan tongkat pembangkit jiwa benda yang memungkinkan benda tersebut hidup namun tidak dapat berbicara, tetapi tidak sesuai prediksi benda-benda tersebut membangkitkan musibah.
Nobisuke sebagai kepala keluarga pun bertindak. Ia memukuli beberapa benda dan ketika akan memukul bantal dudukannya, ia bingung karena bantal tersebut menangis. Hal ini membuat Nobisuke teringat ketika dia membeli bantal dudukan tersebut dengan uangnya yang masih sangat terbatas. Banyak kenangan indah telah dilaluinya dengan bantal tersebut sejak awal bekerja hingga sekarang berkeluarga. Hal tersebut menggugah kembali memori manis dan menyadari bahwa dia kurang berterima kasih pada apa yang telah dimilikinya.
Masa muda Tamako
Episode dimulai ketika Nobita merasa kesal dengan perilaku ibunya karena komik-komik yang disukainya dibuang tanpa sepengetahuannya. Nobita pun penasaran dan meminta Doraemon membawanya pada saat Tamako masih kecil untuk melihat sifat aslinya.
Nobita pun bertemu dengan Tamako kecil. Meskipun lebih kecil dari dirinya, Nobita tetap memanggil Tamako kecil “ibu”. Di sana dia mengetahui mengenai sifat dan kerasnya perjuangan Tamako di masa kecilnya. Kisah ini ditutup dengan Nobita memeluk ibunya yang membuat sang ibu bingung.
Baca juga: Berikut Daftar Jam Sibuk KRL yang Harus Dihindari Penumpang, Supaya Nggak Berdesakan!
Selamat jalan Doraemon
Hidup Nobita jadi bergantung pada Doraemon. Setiap tertimpa musibah, Nobita selalu berteriak minta tolong Doraemon. Ketergantungan Nobita pada Doraemon ini kemudian sering jadi kritik pada cerita ini. Kisah Doraemon dikatakan tak mendidik karena menjadikan tokoh utamanya seseorang yang tak bisa hidup mandiri.
Di malam sebelum Doraemon pergi, Nobita diganggu Giant. Ia dihajar Giant habis-habisan. Tapi demi membuktikan pada Doraemon bahwa dia bakal baik-baik saja, Nobita tak mau menyerah. Hingga akhirnya, malah Giant yang mengaku kalah.
Panel terakhir komik episode ini memperlihatkan Nobita terduduk di dalam kamar melihat meja belajarnya dengan laci terbuka. Dari laci itu terdapat mesin waktu. Sekarang laci itu berubah jadi laci biasa. Sambil tersenyum, Nobita bergumam, "Doraemon, ruangan ini jadi terasa kosong karena kamu pulang... Karena itu, jangan mengkhawatirkan aku, ya."
Nah, itu dia beberapa episode tersedih dari anime Doraemon. Apakah kamu ingin nostalgia menontonnya kembali?