Bioetanol Akan Digunakan Jadi BBM Oleh Pemerintah Cek Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya di Sini

--

ASCOMAXX.com - Sebuah revolusi energi sedang dicanangkan. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan kerja sama dengan Tim Riset Institut Teknologi Bandung (ITB) yang US Grains Council (USGC) telah berhasil menyusun Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi Bioetanol di Indonesia.

Penggunaan BBM merupakan sebuah kebutuhan krusial yang tak bisa dihindari. Namun faktanya karena berasal dari sumber daya yang langka dan terbatas maka manusia harus berinovasi untuk menciptakan teknologi pengganti baru yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini Bioetanol jadi solusinya.

Bioetanol sendiri dihasilkan melalui teknik fermentasi biomassa seperti umbi-umbian, jagung atau tebu, dan dilanjutkan dengan destilasi. Jenis bioetanol ini dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan bakar.

Baca juga: Mengejutkan! Jogjakarta Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Begini Fakta Kondisi Ekonominya

Baca juga: Profil dan Fakta Aruma, Penyanyi Lagu Muak yang Lagi Viral: Pernah Jadi Penyiar Radio!

Baca juga: Fakta Siswi TK di Mojokerto yang Dilecehkan 3 Bocah Usia 8 Tahun, Korban Trauma Sampai Tidak Bisa Sekolah

Target jangka-pendek penggunaan bioetanol dimulai dengan introduksi campuran 5% etanol atau E5 secara terbatas di provinsi DKI Jakarta dan Surabaya. Campuran E5 etanol dapat dimasukkan ke dalam BBM jenis Petralite sehingga kualitas RON meningkat setara Pertamax.

Untuk jangka menengah, Pemerintah dapat meningkatkan blending bioetanol menjadi E10 dan mengekspansi program bioetanol ke wilayah Jawa sebagai wilayah pengguna BBM tertinggi. Dengan implementasi secara bertahap, diharapkan Indonesia dapat mengimplementasikan campuran bioetanol sebesar E-15 di seluruh wilayah pada tahun 2031.