Tata Cara Khataman Al-Qur'an yang Baik dan Benar, Miliki Banyak Keutamaan Untuk Pembaca
--
"Disamakan dengan masjid dalam hasilnya fadhilah yaitu berkumpul di madrasah, pondok dan tempat-teman sesamanya, Insya Allah. Hal ini ditunjukkan dengan hadits setelahnya yang berlafalkan mutlak, sehingga mencakup semua tempat. Maka memberi batasan makna dalam hadits pertama keluar dari pemahaman umum, terlebih pada zaman tsb. Maka tidak ada mafhum yang dapat diamalkan". (Imam An-Nawawi, Syarh an-Nawawi ala Al-Muslim, juz 17, halaman 22).
Baca juga: Arti Logo IKSPI Kera Sakti, Perguruan Pencak Silat yang Ajarkan Kungfu
3. Berpuasa
Ketika mengkhatamkan Al-Qur'an disunahkan untuk melakukan puasa pada hari kita mengkhatamkan Al-Qur'an. Hal ini dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ صِيَامُ يَوْمِ اْلخَتْمِ اِلَّا اَنْ يُصَادِفَ يَوْمًا نَهَى الشَّرْعُ عَنْ صِيَامِهِ وَقَدْ صَحَّ عَنْ طَلْحَةَ بنِ مُصَرِّفْ وَاْلمُسَيِّبْ بنِ رَافِع وَحُبَيْبِ بنِ اَبِيْ ثَابِتٍ التَّابِعِيْنَ اُلكُوْفِيْنَ رحمهم الله اَجْمَعِيْنَ اَنَّهُمْ كَانُوْا يُصْبِحُوْنَ صِيَامًا فِي اْليَوْمِ الذِيْ يَخْتَمُوْنَ فِيْهِ
"Disunahkan berpuasa di hari mengkhatamkan Al-Qur'an, kecuali bertepatan dengan hari yang dilarang oleh syara’ untuk berpuasa. Sungguh benar, bahwa Thalhah bin Musharrif, Al-Musayyab bin Rafi’ dan Hubaib bin Abi Tsabit rahimahumullah dari kalangan ulama Tabi'in Kufah, mereka semua berpuasa di hari di mana mereka mengkhatamkan Al-Quran"
Nah, demikianlah informasi mengenai tata cara khataman Al-Qur'an yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat!