Spesifikasi Power Amplifier Ca20 Terlengkap Yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Beli Baru
--
Class Dalam Driver Power Amplifier
Power Amplifier Class A
Amplifier kelas A secara umum menggunakan transistor, bisa jenis transistor Bipolar, FET, IGBT, dan lain-lain. Pada driver Class A, transistor dikonfigurasi common emitor, atau tegangan masuk melalui emittor dan keluaran dayanya ke speaker keluar dari colector. Agar Class A bisa mengeluarkan linearitas dan gain yang tinggi maka bias harus di-on terus-menerus.
Power Amplifier Class B
Pada penguat amplifier class B tidak ada arus DC ke basis saat arus diamnya nol, sehingga daya dc-nya kecil. Oleh karena itu class B memiliki efisiensi yang jauh lebih tinggi daripada driver class A. Namun pengingkatan efisiensi harus dibayar dengan menurunnya linearitas oleh sistem switching. Driver class B lebih dingin dari class A dan lebih efisien daya, namun memiliki cacat crossover atau liniernya lebih rendah daripada driver class A.
Power Amplifier Class A/B
Class AB merupakan salah satu jenis driver power amplifier yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Pada class A/B, kedua transistor penguat diberikan tegangan bias yang sangat kecil, yaitu umumnya cuma 5% sampai 10% sebagai arus diam untuk bias transistor yang berada tepat di atas titik potongnya. Kemudian pada konduktor yaitu baik TR jenis bipolar ataupun jenis FET akan “ON” selama lebih dari satu setengah siklus – namun kurang dari satu siklus penuh dari sinyal input.
Power Amplifier Class D
Power Amplifier Class D pada dasarnya adalah jenis penguat non-linier atau penguat menggunakan sistem PWM(Pulse With Modulator). Amplifier Class D secara teoritis dapat mencapai efisiensi tinggi 100% – tapi dalam prakteknya maksimal mentok di 90%; hal ini karena tidak adanya siklus bentuk gelombang tegangan dan arus yang tumpang tindih karena arus ditarik hanya melalui transistor yang on.
Power Amplifier Class C
Karena distorsi audio yang cukup berat, maka penguatan class C biasanya terbatas digunakan pada osilator gelombang sinus frekuensi tinggi, dan beberapa jenis penguatan frekuensi radio yang di mana pulsa arus yang dihasilkan pada output bisa dikonversi untuk menyelesaikan gelombang sinus dengan frekuensi tertentu karena penggunaan rangkaian resonansi di kolektornya.
Power Amplifier Class F
Amplifier class F meningkatkan efisiensi dan output dengan cara menggunakan resonator harmonik di jalur keluaran untuk membentuk gelombang persegi. Class F mampu menghasilkan efisiensi yang tinggi , bahkan lebih dari 90% jika setelan harmonik tak terbatas digunakan.
Baca juga: Cara Mengatasi Power Ampli Bersuara Gemuruh Jadi Jernih dengan Mudah, Dijamin 100% Langsung Work
Baca juga: Macam Macam Class Amplifier dan Fungsinya yang Berbeda, Pastikan Kamu Pilih yang Sesuai Kebutuhan
Spesifikasi Power Amplifier Ca20
Model |
CA20 |
Stereo daya 8 ohm |
1450w x 2 |
Daya stereo 4 ohm |
2025w x 2 |
Daya stereo 2 ohm |
2700w x 2 |
8 ohm menjembatani kekuatan |
4050w |
4 ohm menjembatani kekuatan |
5400w |
Respon frekuensi (8 ohm) |
20Hz-20kHz, -3dB @ 135kHz |
Tingkat S / N |
›80dB |
THD + N (8OHM 1 KHZ DALAM 1/4 OUTPUT) |
<0,05% |
Faktor Peredam (8 Ohm 1 K) |
›500 |
Laju perubahan tegangan |
›20V / kami |
Sensitivitas Input (X40 / 36dB) |
0,775v / 1,0v / 1,4v |
Topologi keluaran |
3 Langkah Kelas H |
Masukan Konektor |
3 pin-XLR/RCA/TRS |
Keluaran Konektor |
SEPAKON & POS BINDING SENTUH BUKTI |
Sumber Daya listrik |
AC 115V / 230V, 50-60Hz |
Perlindungan |
Dc / Pendek / Temp / VHF / Limit / Softstar |
Dimensi |
3U: 132x482x400mm |
Berat bersih |
45kg |
Bagaimana, menarik bukan ringkasan informasi yang dapat kami sampaikan kepada kalian semua mengenai spesifikasi power amplifier ca20 terlengkap yang wajib kamu tahu. Semoga sedikit banyak bisa berguna dan bermanfaat ya.