Tuesday 17th of September 2024

Mengenal Seni Aliran Realisme: Pengertian, Ciri-ciri, Tokoh dan Contoh Karya

×

Mengenal Seni Aliran Realisme: Pengertian, Ciri-ciri, Tokoh dan Contoh Karya

--

ASCOMAXX.com - Aliran realisme merupakan salah satu aliran seni yang cukup mudah untuk digambar. Hal ini karena berdasarkan dengan keadaan nyata. Namun, semua tetap memerlukan teknik yang handal. Berikut adalah pengertian lengkap dari aliran seni realisme beserta dengan ciri dan toko terkenal.

Karya seni adalah hasil seorang seniman melalui berbagai media dan teknik untuk mengkomunikasikan ide, emosi, atau pesan kepada orang lain. Ini bisa berupa lukisan, patung, gambar, karya seni rupa terapan, seni digital, dan bentuk-bentuk lainnya.


Baca juga: Cara Membuat Lukisan Surealisme Mudah untuk Pemula, Simak Langkah Lengkapnya Disini!

Baca juga: Link Download Lukisan Cat Air Sederhana PNG, Unduh Langsung Disini Dengan Kualitas HD!

Baca juga: Contoh Lukisan Abstrak yang Mudah Ditirukan, Miliki Makna yang Cukup Dalam!

Pengertian Aliran Realisme

Realisme adalah aliran seni yang mengeksplorasi peristiwa keseharian yang dialami oleh banyak orang. Dalam konteks aliran ini, istilah "realisme" tidak merujuk pada tingkat kemiripan atau keakuratan gambar dengan referensinya, yang lebih tepat disebut sebagai Naturalisme.

Yang menjadi fokus utama adalah tema dan wacananya yang menggambarkan realitas, meskipun gambar yang dihasilkan cenderung realistis atau naturalis.

Ciri-Ciri Aliran Realisme

Aliran Realisme memiliki beberapa ciri khas, termasuk:

1. Menggambarkan peristiwa keseharian yang dialami oleh orang kebanyakan.
2. Menampilkan masyarakat dan situasi kontemporer yang nyata dan khas, dengan lingkungan sehari-hari mereka.
3. Karya realis menggambarkan manusia dari berbagai kelas sosial dalam situasi dan kondisi asli.
4. Tidak cenderung menggambarkan subjek seni secara dramatis atau dibesar-besarkan, berbeda dengan Romantisisme.
5. Memiliki detail gambar yang menyerupai aslinya (natural) melalui penggunaan teknik tinggi yang dikuasai oleh pelukisnya.
6. Tidak mengaburkan realitas kehidupan masyarakat sederhana yang tidak memiliki kemewahan atau kekayaan, seperti kaum bangsawan.
7. Bersifat objektif terhadap kelas atas, dan tidak hanya menyoroti sisi positifnya, tetapi juga mengungkap sisi negatifnya, misalnya, dampak tragis politik kelas atas terhadap masyarakat kecil.

Sumber:

UPDATE TERBARU