Susunan Acara Tedak Siten Lengkap Dari Awal Sampai Akhir Beserta Makna Filosofisnya yang Dalam Dari Anak Untuk Orang Tua
--
ASCOMAXX.com – Berikut ini kami sampaikan informasi terkait susunan acara tedak siten lengkap dari awal sampai akhir beserta makna filosofisnya. Biar tak ketinggalan informasinya, yuk simak selengkapnya di sini.
Tedak siten diadakan saat anak berusia 8 bulan. Lebih lanjut, orang Jawa terbiasa menghitung waktu berdasarkan hari pasaran, yakni satu pekan terdiri dari lima hari antara lain Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.
Sepekan ada lima hari. Selapan dina (selapan hari) = 35 hari (7x5). Ritual tedak siten dilaksanakan ketika anak berusia 7 x 35 hari. Pada usia tersebut, anak sudah mulai diperkenalkan dengan tanah atau bumi.
Baca juga: Download Contoh Susunan Acara Pelantikan PDF/Word Gratis, Untuk Acara Jadi Makin Lancar dan Tertata
Baca juga: Contoh Susunan Acara Pelantikan dan Teks MC-nya yang Baik dan Mudah Untuk Dihafalkan
Baca juga: Susunan Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota yang Runtut Untuk Acara Formal
Tedak berarti melangkah, sedangkan siten atau siti memiliki arti tanah atau bumi. Dengan begitu, secara harfiah, tedak siten sendiri adalah melangkah di bumi. Upacara ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan terhadap bumi, tempat anak mulai belajar melangkah.
Selain itu, tedak siten secara turun-menurun juga sebagai pengharapan orang tua agar kelak anak siap dan sukses menapaki kehidupan. Tadisi tedak siten merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa yang sarat akan nilai spiritual.
Umumnya, tedak siten digelar di halaman rumah bertepatan dengan weton atau hari lahir anak. Misalnya, apabila anak lahir pada Sabtu Legi, maka biasanya upacara dilakukan pada Sabtu Legi. Kendati demikian, apabila menurut perhitungan hari tidak baik, pelaksanaan tedak siten bisa diundur atau dimajukan.