Akar Konflik Antara PSHT P16 dan P17, Real Atau Hanya Hoaks Belaka?
--
Akar Permasalahan PSHT P16 dan P17
Ramai diperbincangan jika kedua angkatan tersebut tengah mengalami konflik. Menurut penelusurannya, berikut adalah beberapa poin yang menyebakan permasalahan internal tersebut:
Baca juga: Tips Memilih Gaya Rambut Pendek untuk Wanita Gemuk Agar Terlihat Kurus, Pahami Hal Berikut Ini
Baca juga: Cara Menggambar Komik Tentang Persahabatan Untuk Pemula, Ikuti Tips dan Trik Ini Agar Berhasil!
1. Konflik kepemimpinan pihak P17 tidak puas dengan dipilihnya pemimpin yang baru dipilih P16
RM. Imam Koesopangat dulu juga menghadapi masalah yang sama, ketika 1974 ditunjuk Sutomo Mangkujoyo sebagai Ketua Umum ada pihak yang kecewa salah satunya adalah Santoso Kartoatmodjo beliau merasa masih ada sesepuh yang lebih pantas memimpin SH Terate. Namun, malah diserahkan ke sosok pemuda. RM. Imam Koesoepangat menyelesaikan masalah tersebut tidak dengan saling memecat dan hina.
Sdr Santoso yang pindah ke Surabaya hingga akir hayatnya hampir tidak keMadiun lagi, tapi hebatnya anak anak beliau adalah tokoh sejarah Pelatih 90 Senam dasar pertama yang ditugaskan RM. Imam Koeseopangat.
2. Konflik penyeragaman Jurus
RM.Imam Koesoepangat adalah sosok pertama yang mendapatkan "Jurus Baru" hasil penyempurnaan dari Sdr Irsad tidak memaksakan kehendaknya karena sadar Jurus adalah cermin perilaku seorang pendekar.
Maka beliau mempersilakan yang pakai "Jurus Baru" tapi yang pakai "Jurus Kawak" juga silakan, tak perlu badan hukum, tak perlu SK, tak perlu pemecatan,tak perlu mengkategorikan "Jurus Terlarang" kurang dari 30 tahun SH Terate berkembang pesat di seluruh Indonesia dan tidak sampai 50 tahun hamir 95% semuanya menggunakan "Jurus Baru" semuai diselesaikan tanpa mencederai Persaudaraan.