Mengejutkan! Berikut Hasil Riset Mahasiswa UB Ungkap Ritual Pesugihan di Gunung Kawi
--
Baca juga: Penyebab Kabut Asap Tebal di Samarinda Masih Belum Diketahui, Warga di Imbau Untuk Tetap Waspada
Baca juga: Daftar Promo 10 10 Shopee Flash Sale Oktober 2023, Serbu Sekarang Juga dan Dapatkan Diskon Menarik!
Baca juga: Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini di Yogyakarta, Selasa 10 Oktober 2023, Warga Siap Siap!
Hasil penelitian tim menemukan, tidak jarang ritual pesugihan Gunung Kawi erat kaitannya dengan kondisi psikis pelaku. Pihaknya sebagai peneliti saat ini terus menganalisis data yang diperoleh. Temuan awal menunjukkan keterkaitan yang signifikan antara ritual pesugihan Gunung Kawi dan kondisi psikologis pelakunya.
Walaupun begitu penting diketahui bahwa proses diagnosis resmi dari para ahli seperti psikiater atau psikolog masih diperlukan. Hal tersebut untuk memverifikasi gangguan mental yang dialami.
2. Tumbal Berbeda Untuk Setiap Tujuan
Harun menjelaskan konsep harta dibalas nyawa atau tumbal disebutkan sebagai pengorbanan yang harus dilakukan oleh pelaku pesugihan.
Pengorbanan ini bisa berbeda antara pelaku ritual satu dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada tujuan yang ingin pelaku capai. Umumnya, tujuan mereka terkait dengan kekayaan, pangkat, hingga penglaris.
Tumbal atau pengorbanan bagi pelaku ritual pesugihan Gunung Kawi, wajibnya dilakukan sekali dalam satu tahun. Jika tidak dilakukan, maka pelaku atau kerabat yang akan menjadi korban.