Wednesday 25th of December 2024
×

Profil dan Biodata Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirjo (Eyang Suro) Sang Penggagas PSHT

Profil dan Biodata Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirjo (Eyang Suro) Sang Penggagas PSHT

--

Beliau dimakamkan di tempat pemakaman di Jl. Wiro Bumi, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Eyang Suro sendiri merupakan peletak dasar ajaran Setia Hati yang meninggal dunia dalam usia enam puluh delapan tahun.

Ajaran Eyang Suro saat ini berkembang menjadi berbagai perguruan silat, seperti Persaudaraan Setia Hati Winongo, Persaudaraan Setia Hati Terate, dan perguruan silat lainnya.


Pada saat 1 Suro, makam Eyang Suro banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Terutama yang berziarah ke makam Eyang Suro adalah pesilat dari ajarang Setia Hati.

Baca juga: Kumpulan Doa-Doa PSHT Pengesahan Warga Baru, Sebelum dan Sesudah Latihan, Wasiat Hingga Tasyakuran

Baca juga: Arti Gerakan Pembukaan PSHT, Jadi Langkah Awal Untuk Menghadapi Lawan

Baca juga: Langkah-Langkah Pembukaan PSHT, Sebuah Gerakan Awal Ketika Sambung yang Memiliki Makna

Profill Eyang Suro atau Ki Ngabehi Ageng Soerodiwirdjo 

Ki Ngabehi Ageng Soerodiwirdjo memiliki nama kecil Muhamad Masdan. Eyang Suro lahir pada tahun 1876 di Surabaya dan merupakan putra sulung dari Ki Ngabehi Soeromihardjo, mantri cacar di Ngimbang, Kabupaten Jombang.

Ayah Eyang Suro merupakan saudara sepupu dari RAA Soeronegoro atau Bupati Kediri pada waktu itu. Ki Ageng Soerodiwirdjo mempunyai garis keturunan Bataro Katong yang merupakan Bupati Pertama Ponorogo.

Pada tahun 1890 atau saat berusia 14 tahun, Eyang Suro diambil putra oleh pamannya yang merupakan wedono di Wonokromo. Pada tahun 1891, ia ikut seorang kontrolir Belanda dan dipekerjaan sebagai juru tulis.

Pada usia yang relatif muda, Eyang Suro kemudian menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Di pondok Tebu Ireng, Eyang Suro mulai berkenalan dan belajar tentang pencak silat.

Pada 1903 di daerah Tambak Gringsing, Eyang Suro pertama kali mendirikan perkumpulan yang diberi nama Sedulur Tunggal Kecer dan permainan pencak silatnya diberi nama Joyo Gendelo.

Sumber:

UPDATE TERBARU