Permasalahan Sampah di Kota Bandung Masih Krisis, Banyak TPS Kelebihan Muatan
--
Masyarakat Kota Bandung diajak untuk melakukan pemilahan sampah dengan menggunakan pendekatan sederhana yang dikenal dengan Kang Empos (karung, ember, dan kompos), selagi TPA Sarimukti masih dalam kondisi tutup sementara akibat insiden kebakaran. Meskipun ada TPA darurat, kapasitasnya belum cukup untuk menampung seluruh sampah dari Bandung Raya.
Saat ini, sampah-sampah yang ada di TPS, termasuk yang menumpuk di beberapa trotoar jalan di Kota Bandung, belum dapat diangkut menuju TPA. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk sementara waktu mengelola sampah organik dengan menggunakan peralatan sederhana tanpa memerlukan lahan yang luas.
Ketua Satgas Peduli Kelola Sampah PKS Kota Bandung, Danar Aji Pratomo, menjelaskan bahwa masyarakat yang tidak memiliki lahan luas dapat memanfaatkan karung, ember, dan kompos untuk mengolah sampah organik. Hasil dari proses pengolahan tersebut dapat digunakan sebagai media tanam.
Baca juga: Download Gambar Kepala Kera Sakti Marah PNG, Tampilan Keren dan Menarik!
Baca juga: Lirik Lagu Persaudaraan Setia Hati Terate, Mars Kebanggan Ciptaan Kangmas Adi Pracihno
"Modalnya cukup sekitar Rp 50 ribu, termasuk ember, karung, dan kompos," ujar Danar di Kantor PKS Kota Bandung, pada tanggal 5 September 2023. Jika tidak tersedia kompos, ia menyarankan penggunaan tanah sebagai alternatif. Kompos digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik yang diolah.
Danar juga menjelaskan penggunaan karung, dan jika sampah organik yang diolah sudah mencapai kapasitas maksimal dan telah selesai, karung tersebut dapat diganti dengan yang baru. Langkah pertama yang harus diikuti adalah menyiapkan ember, karung, sekam, dan kompos. Karung dimasukkan ke dalam ember, lalu diisi dengan sekam terlebih dahulu, yang berfungsi untuk menyerap cairan lindi dari sampah organik yang diolah. Setelah itu, kompos ditambahkan ke dalam ember, diikuti dengan lapisan sampah organik. Kemudian kompos lagi di atas sampah organik, diaduk-aduk, dan ditutup.
Danar menjelaskan bahwa setelah proses pengolahan sampah organik selesai, ember harus didiamkan selama dua pekan agar sampah terdekomposisi dengan baik, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai media tanam.