Mengharukan! Mantan Guru Jadi Tukang Pijat Di Surabaya yang Dibayar Sukarela Kini Dapat Rejeki Nomplok, Anak Jadi Sumber Semangat
--
Terlebih, Irfan memiliki tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah. "Yang pertama, anak saya baru lulus SMK, sedangkan anak kedua itu masih SMP kelas 3, dan anak ketiga baru kelas 6 SD. Irfan biasa menawarkan jasanya di depan Jalan Tunjungan 1, Surabaya, pada pukul 20.00 - 22.00 waktu setempat. Sedangkan pukul 22.00 - 00.00, ia pindah ke sekitar Hotel Platinum Surabaya.
Potongan kardus bertuliskan 'Pijat tangan atau kaki' menjadi petunjuk bagi Irfan agar orang-orang dapat mengetahui bahwa dirinya sedang menawarkan jasa pijat.
Baca juga: Viral! Kisah Hantu Noni Belanda Ganggui Pendaki Gunung Argopuro, Wajah Hancur dan Cium Aroma Darah
Meski harus banting setir menjadi tukang pijat, Irfan mengaku anak-anaknya menjadi sumber penyemangatnya mencari nafkah.
"Makanya saya berjuang untuk mereka, kelulusan ini yang butuh biaya banyak," ungkap Irfan."Oleh sebab itu, saya semangat untuk anak. Tiap malam saya mesti ke sana untuk mencari uang," tambahnya. Adapun, Irfan tinggal di Jalan Peneleh, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.