Saturday 28th of December 2024
×

Salah Paham Jadi Pemicu Demo Ratusan Pesilat di Mojokerto, Petinggi Perguruan: Kami Serahkan ke Pihak Berwajib

Salah Paham Jadi Pemicu Demo Ratusan Pesilat di Mojokerto, Petinggi Perguruan: Kami Serahkan ke Pihak Berwajib

--

ASCOMAXX.com - Baru-baru ini kelompok pesilat di Mojokerto lakukan demo karena alasan tertentu yang menjadikan kelompok tersebut salah paham. Hal itu, lantas menimbulkan kepanikan pada warga sekitar. Berikut ini adalah informasi lengkapnya.

Ratusan pesilat PSHT mengadakan unjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto sebagai respons terhadap kasus penyerangan yang menimpa warga PSHT. Meskipun kasus penyerangan inilah yang menjadi latar belakang aksi demonstrasi tersebut, namun massa sebenarnya tergerak oleh penyebaran informasi palsu atau hoaks.


Ketua Cabang PSHT Mojokerto Raya, Hari Sucipto, menyatakan bahwa kasus penyerangan terhadap warga PSHT terjadi di balai Desa Windurejo, Kecamatan Kutorejo, pekan sebelumnya. Pada saat itu, tiga pendekar PSHT yang sedang bersantai setelah latihan mendapat kunjungan dari sekelompok orang yang tidak dikenal.

"Tahu-tahu datang gerombolan sekitar 20 orang pakai sekitar 10-12 sepeda motor. Gerombolan itu masuk ke balai desa. Masih diselidiki polisi identitas gerombolan tersebut," kata Hari.

Hari menjelaskan bahwa tiga pendekar PSHT tersebut memilih untuk melarikan diri dari balai Desa Windurejo untuk menghindari konfrontasi fisik dengan kelompok tersebut.

Baca juga: Rencana Pemekaran Kabupaten Muaro Jambi untuk Capai Kemajuan yang Berkelanjutan!

Baca juga: Profil dan Biodata Aktor Badrul Muhayat yang Tutup Usia Saat Tidur, Sudah Sebulan Sering Bicara Soal Kematian

Baca juga: Apa Itu Tren AI TikTok? Ternyata Bisa Bikin Poster Film ala Disney Pixar, Cobain Yuk!

Namun, dua sepeda motor mereka yang ditinggalkan di balai desa rusak, dan salah satu tas bendahara sub-rayon PSHT Windurejo yang tertinggal juga diambil oleh massa yang tak dikenal.

"Tas itu isinya uang sub rayon, baju sakral dan gambar-gambar jurus pencak silat. Sempat dikejar ke arah Mojosari, hilang. Kemudian dilaporkan ke Polsek Kutorejo," terangnya.

Hari menyatakan bahwa penyerangan terhadap pendekar PSHT ini telah mendapatkan perhatian serius baik dari Polres Mojokerto maupun Polsek Kutorejo. Polisi telah membentuk Tim Buser untuk menginvestigasi kelompok yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

Bahkan, rekaman CCTV di sepanjang rute yang ditempuh oleh kelompok tersebut telah diperiksa oleh polisi. Namun, rekaman dari beberapa kamera pengawas kurang jelas sehingga hingga saat ini para pelaku penyerangan belum berhasil diidentifikasi.

"Kemarin (sebelum terjadi unjuk rasa) kami diundang Kapolres Mojokerto bersama ketua ranting dan pengurus cabang. Dijelaskan bahwa kasus ini menjadi atensi Kapolres dan akan diselesaikan," jelasnya.

Oleh karena itu, Hari menekankan bahwa tidak ada instruksi resmi dari pengurus PSHT untuk mengadakan unjuk rasa di depan Markas Polres Mojokerto. Ia menjelaskan bahwa demonstrasi yang berlangsung pada Jumat (27/10) malam dipicu oleh penyebaran informasi palsu melalui WhatsApp.

Sumber:

UPDATE TERBARU