Salah Paham Jadi Pemicu Demo Ratusan Pesilat di Mojokerto, Petinggi Perguruan: Kami Serahkan ke Pihak Berwajib
--
"Mereka minta kejelasan penyelidikan dari Polres Mojokerto. Akan tetapi Polres sudah menyelidiki dengan maksimal. Sampai CCTV sepanjang jalan itu diperiksa. Cuman CCTV tidak jelas. Polres juga mengerahkan tim buser. Akhirnya massa saya suruh pulang," ujar Hari.
Pengaruh dari informasi hoaks tersebut memicu ratusan pesilat PSHT untuk berkumpul di depan Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, pada malam sebelumnya. Massa yang hadir tidak hanya dari Mojokerto, tetapi juga dari Sidoarjo dan Pasuruan.
Baca juga: Rencana Pemekaran Kabupaten Muaro Jambi untuk Capai Kemajuan yang Berkelanjutan!
Hari mengimbau kepada seluruh anggota PSHT agar menyerahkan penanganan kasus penyerangan di Desa Windurejo kepada Polres Mojokerto dan juga berpesan agar tidak melukai orang lain.
"Dalam ajaran PSHT, menyakiti hati orang lain saja tidak boleh apalagi menyakiti fisik orang lain. Kami imbau setiap masalah kita koordinasikan dengan baik kepada pihak berwenang. Jangan disikapi masing-masing agar kita tidak dicap suka membuat onar," tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Imam Mujali, memastikan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan terhadap pendekar PSHT di balai Desa Windurejo. Hingga saat ini, sudah ada tujuh saksi yang telah diperiksa. Menurutnya, identifikasi pelaku terhambat karena minimnya petunjuk.
