Daftar Wisata Situs Candi di Mojokerto Jawa Timur, Bisa Jadi Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah
--
ASCOMAXX.com - Mojokerto tak kalah memiliki candi yang beragam seperti di Blitar. Disini banyak juga nilai sejarah yang bisa diambil, dan juga bisa dijadikan rekomendasi tempat wisata belajar sejarah untuk para murid. Nah, berikut ini akan kami berikan daftar wisata candi di Mojokerto Jawa Timur.
Candi merupakan bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Budha. Candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai istana, pemandian, gapura, dan sebagainya menurut Daniel Agus Maryanto, 2007: 8.
Jawa Timur sendiri sebagai salah satu pusat pemerintahan pada masa kerajaan termasuk Mojokerto, punya banyak situs bersejarah yang bisa dikunjungi, termasuk candi. Bangunannya yang begitu cantik dan estetik menarik minat banyak wisatawan, baik dari lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Jadwal Festival Kopi Pemalang 2023, Bisa Menikmati Berbagai Jenis Kopi Hingga Belajar Pengolahannya
Baca juga: Hari Jadi Kabupaten Tegal Ke-422 Bulan Mei 2023, Berikut Serangkaian Acara yang Bisa Diikuti
Baca juga: Daftar Event Kabupaten Tegal Bulan Mei 2023, Tersedia Banyak Acara Menuju Hari Jadi Kabupaten Tegal
Rekomendasi Wisata Candi Mojokerto Jawa Timur
1. Candi Brahu
Candi Brahu masih tergabung dengan Kawasan Situs Arkeologi Trowulan, bekas ibu kota Majapahit. Candi ini dipercaya didirikan pada abad ke-15 Masehi. Terdapat candi-candi lain yang sudah runtuh di sekitarnya, seperti Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah dan Candi Gentong. Dulunya, Candi Brahu dipercaya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah para raja.
Lokasi: Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Jam operasional: setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB
HTM: gratis
2. Candi Bajang Ratu
Banyak yang menyebut Candi Bajang Ratu dengan nama Gapura Bajang Ratum, karena dulunya bangunan tersebut digunakan sebagai tempat suci memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Bangunan peninggalan Majapahit ini mempunyai satu pintu tanpa bilik utama dan tanpa relung pula di sisi luarnya.