Mitos Danau Tendetung Sulawesi Tengah, Dua Sejoli yang Tak Direstui Orang Tua dan Alam
--
Berdasarkan cerita tersebut juga diketahui apabila seseorang meletakan hewan-hewan laut ditempat orang yang sedang berpesta maka akan terjadi malapetaka besar. Malapetaka pun terjadi, hujan yang amat deras turun dari langit dan menyebabkan banjir besar. Petir dan angin ribut mengiring hujan.
Baca juga: Daftar Menu Bolu Menara Tembung Terbaru 2023, Oleh-Oleh Khas Medan Buat Buah Tangan Para Pelancong
Baca juga: Sinopsis Drama Agency (2023) Episode 14, Go Ah In Akan Buat Kesepakatan Baru!
Saat orang-orang sedang berpesta, mereka dikejutkan oleh malapetaka yang sedang terjadi. Saat itulah Kokiap lari ke tempat yang sudah direcanakan. Disana, Sundano sudah menunggu kekasihnya itu.
Mereka berdua kemudian naik perahu, lalu pergi sejauh mungkin. Sialnya, asmara tersebut bukan saja tidak restui oleh orang tua kokiap tetapi juga oleh alam. Setiap kali Sundano mendayung ada saja pohon yang merintangi perjalanan mereka.
Pada belokan ke seratus atau pada rintangan yang ke terakhir seketika tercipta sebuah lubang yang besar yang menjadi muara dari banjir besar, yang juga jadi tempat peristirahatan terakhir mereka.
Sampai hujan reda, tidak seorang pun yang tahu dimana dua sejoli itu berada. Tidak diketahui juga apakah ayah dan ibu dari Kokiap juga ikut selamat, yang pasti cerita ini tetap bertahan sampai sekarang.