Tragedi Trowek dan Sejarah Hitamnya: Kecelakaan Kereta Tabrak Tebing di Kawasan Tasikmalaya Dengan Puluhan Korban Jiwa
--
Tragedi Trowek dan Sejarah Hitamnya
Kronologis kejadian KA nahas dengan traksi ganda atau dua lokomotif yang menarik 13 gerbong itu merupakan gabungan dari KA Kahuripan yang melayani jurusan Jakarta-Kediri (tujuh gerbong) dan KA Galuh jurusan Jakarta-Banjar (enam gerbong).
Menurut pengakuan beberapa penumpang yang selamat, KA Kahuripan berangkat dari Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB, dan berjalan mulus hingga Stasiun Cibatu, Garut. Lalu, sekitar pukul 23.00 WIB, sudah ada KA Galuh yang sedang berhenti di Stasiun Cibatu karena mengalami gangguan pada lokomotif.
Di Cibatu, KA Galuh yang sedang menuju Banjar akhirnya dirangkaikan dengan KA Kahuripan. Usai dirangkaikan menjadi 13 gerbong dan diberangkatkan dari Stasiun Cibatu, sejumlah penumpang melukiskan bahwa jalannya KA berguncang-guncang. Kecepatan tinggi, kereta berguncang Guncangan semakin keras ketika KA melewati perbukitan di perbatasan Kabupaten Garut-Tasikmalaya, tetapi kecepatan KA tetap tinggi sejak meninggalkan Stasiun Cibatu.
Baca juga: Link Grup WA Video Viral Terbaru 2024, Bisa Untuk Bisnis Hingga Cari Gebetan!
Mendekati Stasiun Trowek, yang terletak di Desa Dirgahayu, Kecamatan Ciawi yang relnya menurun dan membelok hampir setengah lingkaran, terasa kecepatan KA tak berubah. Begitu melewati jembatan Sungai Cibahayu, lokomotif pertama anjlok ke kanan menghantam tebing.
Menurut pengakuan salah satu penumpang, sebelumnya ada petugas yang berlari-lari di kereta untuk menarik rem, tapi tidak berhasil. KA pun berguncang keras, gerbong kedua langsung loncat naik ke tebing setinggi 5 meter di kanan rel. Gerbong ketiga anjlok ke sebelah kiri rel dan gerbong keempat menabrak tebing di kiri rel pula. Gerbong lainnya tetap bertengger di atas rel.
Itu dia pembahasan sekilas mengenai Tragedi Trowek dan Sejarah Hitamnya. Semoga bermanfaaat.