Sunday 7th of July 2024

Erupsi Gunung Lewotobi Laki – Laki NTT Muntahkan Abu Vulkanik 900 Meter BMKG Tetapkan Status WASPADA atau Level II

×

Erupsi Gunung Lewotobi Laki – Laki NTT Muntahkan Abu Vulkanik 900 Meter BMKG Tetapkan Status WASPADA atau Level II

--

ASCOMAXX.com - Erupsi Gunung Lewotobi Laki – Laki NTT Muntahkan Abu Vulkanik 900 Meter BMKG Tetapkan Status WASPADA atau Level II, seiring dengan status magma yang masih banyak dihimbau juga masyarakat untuk menghindari aktivitas dalam radius 2km lantaran potensi banjir lahar!

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan tempat yang sangat luas dan terdiri atas gabungan dari berbagai suku yang memiliki tradisi juga budaya berbeda satu sama lain. Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak gunung berapi. Kali ini akan kami sampaikan informasi mengenai erupsi Gunung Lewotobi Laki – Laki NTT! 


Baca juga: Gunung Lewotobi Laki – Laki NTT Erupsi, BMKG Sebut Suplai Magma Masih Banyak Waspada Potensi Banjir Lahar!

Baca juga: Link Baca Light Novel Sakurasou no Pet na Kanojo Full Chapter Bahasa Indonesia, Download PDF Gratis

Baca juga: Sinopsis Light Novel Haikyuu!! Light Novel: Sebuah Perjalanan Lebih Dalam ke Dunia Voli SMA Karasuno

Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Waspada atau Level II.

Pada status level II PPGA mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas di radius dua kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral tiga kilometer pada pada arah Utara-Timur Laut dan lima kilometer pada sektor Timur Laut.

"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 KM dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 3 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 KM pada sektor Timur Laut," kata PPGA dalam keterangan tertulis.

PPGA Lewotobi Laki-laki juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," tulis PPGA.

Sumber:

UPDATE TERBARU