Perbedaan Nasib dan Takdir Menurut Pandangan Islam, Simak Penjelasan Lengkap Prof. Quraish Shihab
--
2. Takdir Mubram
Takdir yang sifatnya sudah tidak bisa diubah oleh manusia dengan usaha apa pun. Salah satu contohnya adalah kematian, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 34:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya: Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
Baca juga: Bolehkah Shalat Dhuha Membaca Surat Lain? Begini Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Baca juga: 2 Cara Menghadapi Suami Gila Judi Menurut Ustaz Abdul Somad
Baca juga: 8 Ciri-ciri Orang Memiliki Khodam Harimau Putih Prabu Siliwangi, Bisa Jadi Ada Pada Kalian!
Karena tidak ada satupun manusia yang tahu akan nasibnya, maka Nabi SAW mewajibkan kita untuk selalu berusaha. Beliau berjuang, berkorban, dan pada saat yang sama juga berdoa untuk seluruh umatnya.
Hal itulah yang ingin dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya agar tidak berserah kepada takdir yang akan menghasilkan nasib buruk kepada manusia.