Wednesday 25th of December 2024
×

29 Falsafah PSHT yang Bijak dan Menginspirasi Hidup Bagi Para Anggotanya di Seluruh Indonesia

29 Falsafah PSHT yang Bijak dan Menginspirasi Hidup Bagi Para Anggotanya di Seluruh Indonesia

--

5. Satria Ingkang Pilih Tanding, yang secara harfiah berarti "Seorang kesatria mampu memilih lawan". Maksudnya seseorang berjiwa kesatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah daripadanya".

6. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha, yang berarti "Nglurug tanpa keroyokan, menang tanpa merendahkan, sakti tanpa kesaktian dan kaya tanpa kekayaan".


7. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan, yang artinya "Jangan sakit hati kala musibah menimpa, jangan susah kala kehilangan".

8. Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan, yang artinya "Jangan suka menyusahkan orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain".

9. Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton, yang artinya "Jangan hanya bisa bicara namun harus bisa membuktikan"

Baca juga: 4 Teknik Dasar Gulat, Seni Bela Diri Populer dan Eksis di Olimpiade Lebih dari 100 Tahun

Baca juga: 7 Tanda Orang Memiliki Khodam Leluhur, Salah Satunya Bisa Memiliki Pengetahuan Masa Lalu

Baca juga: Baca Magic Emperor Chapter 369 Bahasa Indonesia, Spoiler Kisah Ning’er dan Zhuo Fan!

10. “Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso”, artinya janganlah merasa paling bisa namun sadar diri atas apa yang dapat dilakukan orang-orang disekitar kita.

11. “Ngunduh Wohing Pakarthi”, artinya siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatannya.

12. “Jer Basuki Mawa Beya”, artinya sebuah kesuksesan dibutuhkan suatu pengorbanan.

13. “Budhi Dayane Manugso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso”, artinya sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya manusia itu, tidak akan mampu melebihi takdir Tuhan Yang Maha Esa.

14. “Sekti Tanpo Aji Digdoyo Tanpo Guru”, artinya sudah sakti tanpa ‘pegangan’, maksudnya tanpa jimat, aji-aji, ilmu kebatinan – dan sudah hebat tanpa berguru

15. “Kridhaning Ati Ora Bisa Mbedhah Kuthaning Pesthi”, artinya gejolak jiwa tidak bisa mengubah kepatian.

16. “Amemangun Karyenak Tyasing Sesama”, artinya membuat enak perasaan orang lain.

17. “Sukeng Tyas Yen Den Hita", artinya suka/bersedia menerima nasihat, kritik, teguran.

18. “Aja Adigang, Adigung, Adiguna", artinya jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

19. “Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo”, artinya jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

20. “Sing Resik Uripe Bakal Mulya”, artinya siapa yang bersih hidupnya akan mulia.

21. “Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas”, artinya jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; jangan suka berbuat curang agar tidak celaka; dan Barang siapa yang ragu-ragu akan binasa atau merugi.

Sumber:

UPDATE TERBARU